2. Hukum Archimedes
Archimedes
pernah mengeluarkan sebuah pernyataan yang sangat terkenal bahwa “Suatu
benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan
mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut.” Pernyataan ini selanjutnya
lebih dikenal sebagai hukum Archimedes. Beliau merupakan salah satu ilmuwan besar
pada zamannya. Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM – 212 SM)
belajar di kota Alexandria, Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja
di Sirakusa adalah Hieron II. Archimedes sendiri adalah seorang
matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa
Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota
Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa
ia tak boleh dilukai.
Sudah
banyak aplikasi teknologi yang memanfaatkan rumusan dari hukum ini diantaranya
akan diuraikan sebagai berikut:
- Balon Udara
Gaya
apung yang diterima oleh suatu benda yang melayang di suatu fluida sama dengan
berat fluida yang dipindahkannya. Fa = ?. Vb. g Dengan ? adalah
massa jenis udara. Balon menggunakan prinsip yang sama dengan kapal laut. Hanya
saja, karena kita menginginkan balon naik ke udara dan melayang pada ketinggian
tertentu, maka yang dilakukan adalah mengisi balon sehingga berat udara yang
dipindahkan lebih berat dari berat balon. Hingga kemudian mencapai titik
ketinggian yang diinginkan. Untuk mencapai hal tersebut, prinsip kimia
mengajarkan kita tentang mengisi balon dengan gas yang massa molekulnya lebih
kecil dari massa rata-rata di udara atau dengan gas panas. Tidak semua gas
memenuhi persyaratan itu, apalagi jika adapertimbangan harga dan keselamatan.
Beberapa di antaranya adalah gas Hidrogen(H2) dan Helium (He).
2. Kapal Laut

3. Kapal Selam
Jika
kapal laut hanya dapat mengapung di permukaan air, maka kapal selam,
selain dapat mengapung, dapat juga melayang dan tenggelam di dalam air
laut. Karena kemampuannya tersebut, kapal selam sangat
cocok digunakan dalam bidang militer dan penelitian. Bentuk badan
kapal selam dirancang agar dapat mengapung, melayang, dan tenggelam dalam
air. Selain itu, dirancang untuk dapat menahan tekanan air di kedalaman
laut. Badan kapal selam mempunyai rongga udara yang berfungsi
sebagai tempat masuk dan keluarnya air atau udara. Rongga ini terletak di
lambung kapal. Rongga tersebut dilengkapi dengan katup pada bagian atas
dan bawahnya. Ketika mengapung, rongga terisi dengan udara sehingga
volume air yang dipindahkan sama dengan berat kapal. Sesuai dengan prinsip
Archimedes, kapal selam akan mengapung. Ketika rongga katup atas dan
katup bawah pada rongga kapal selam dibuka, maka udara dalam rongga keluar
atau air masuk mengisi rongga tersebut. Akibatnya, kapal mulai tenggelam. Katup
akan ditutup jika kapal selam telah mencapai kedalaman yang diinginkan.
Dalam keadaan ini, kapal selam dalam keadaan melayang. Jika katup udara
pada rongga dibuka kembali maka volume air dalam rongga akan bertambah
sehingga kapal selam akan tenggelam Jika kapal selam akan muncul ke
permukaan dari keadaan tenggelam, air dalam rongga dipompa
keluar sehingga rongga hanya terisi udara. Dengan demikian, kapal
selam akan mengalami gaya apung yang dapat menyamai berat kapal selam.
Akibatnya, kapal selam akan naik ke permukaan dan mengapung.
Prinsip
kerja:
Kapal
selam di desain memiliki tanki balast (trim), Tanki balast berfungsi menyimpan
udara dan air, letaknya berbeda beda tergantung biro desain yang merancangnya.
Ketika kapal selam siap untukmenyelam, katup-katup besaryang dikenal sebagai
“kingstons”, yang terletak di dasar tangkibalas, dibuka untukmembiarkannya
masuk ke laut.Udara di dalam tangki keluarmelalui katup-katup pada bagian atas,
yang dikenal sebagai “lubang-lubang angin”. Kapal selamitu masuk ke dalam air
Ketika
kapal selam siap untuk muncul ke permukaan, lubang-lubang angin ditutup dan
tekanan udara didorong masuk ke dalam tangki-tangki. Hal ini meniup air kembali
melalui kingstons, dankapal selam itu pun naik.
4. Galangan Kapal
Hampir
sama dengan kapal laut. Pertama-tama galangan kapal diisi dengan air laut,
kemudian ditempatkan tepat dibawah kapal laut, lalu air nya disedot dan
galangan kapal naik ke atas dan muncul ke purmukaan air. Akhirnya air
disekeliling kapal hilang dan kapal siap di perbaiki. Setelah kapal diperbaiki
galangan kapal diisi kembali oleh air laut dan mulai tenggelam. Dan kapal siap
kembali ke laut.
5. Jembatan Ponton

Jembatan
ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga menyerupai jembatan.
Drum-drum itu biasanya terbuatdari besi dan di dalamnya diisi dengan udara
sehingga massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis zat cair. Jembatan ponton
merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drumdrum
tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya.
Jembatan ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air pasang, jembatan
naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan
ponton mengikuti pasang surutnya air.
6. Hidrometer

Prinsip
kerja
Hidrometer
merupakan sebuah alat ukur besaran turunan yang menjadi salah astu aplikasi
dari Hukum Archimedes yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat
cair. Sebuah benda dalam fluida (zat cair atau gas) mengalami gaya dari
semua arah yang dikerjakan oleh fluida di sekitarnya. Hukum Archimedes
menyatakan bahwa sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat
gaya ke atas seberat zat cair yang dipindahkan oleh benda itu. Prinsip kerja
Hidrometer menggunakan Hukum Archimedes. Nilai massa jenis suatu zat cair dapat
diketahui dengan membaca skala pada Hidrometer yang ditempatkan mengapung pada
zat cair.
Hidrometer
adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis suatu zat cair.
Nilai massa jenis suatu zat cai dapat diketahui dengan membaca skala pada
hidrometer yang ditempatkan mengapung pada zat cair. Hidrometer terbuat dari
tabung kaca. Agar tabung kaca terapung tegak di dalam zat cair, bagian bawah
tabung dibebani dengan butiran timbale. Diameter bagian bawah tabung kaca
dibuat lebih besar supaya volume zat cair yang dipindahkan hydrometer lebih
besar. Dengan demikian, dihasilkan gaya ke atas yang lebih besar dan hidrometer
dapat mengapung di dalam zat cair. Tangkai tabung kaca didesain supaya
perubahan kecil dalam berat benda yang dipindahkan (sama artinya dengan
perubahan kecil dalam massa jenis zat cair) menghasilkan perbahan besar pada
kedalaman tangkai yang tercelup di dalam zat cair. Ini berarti perbedaan bacaan
pada skala untuk berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.
Komentar
Posting Komentar