Langsung ke konten utama

TIDAK SEMUA PERPISAHAN ITU MENYAKITKAN




Tidak Semua Perpisahan itu Menyakitkan



     Dikala senja datang, hujan pun datang melanda seisi bumi. Saat itu aku sedang duduk sambil melamun di dekat jendela kamarku dan aku pun menjulurkan tanganku ke luar jendela. Tetesan air hujan itu pun aku rasakan setetes demi setetes hingga membasahi telapak tanganku dan tiba – tiba aku ingat akan sesuatu, sesuatu yang membuat jantungku berdegub kencang saat mengingatnya.
Dulu aku sedang mengikuti kegiatan baksos tiba – tiba pandanganku tertuju pada satu titik, seorang lelaki yang berdiri jauh dihadapanku. Lelaki berkulit sawo matang, tinggi lebih dari 175 cm, matanya berpupil coklat  dan di tambah kacamata yang menghiasi paras wajahnya yang tampan itu. Oh Tuhan... apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama ? Dan apakah mungkin aku bisa memilikinya ? Ah tidak tidak... aku tidak akan pernah bisa memilikinya, karena aku hanya wanita biasa dan aku sadar bahwa aku tidak pantas untuknya.
Setelah lama aku bersamanya di kegiatan itu, aku mulai mengenal siapa dia, sifat dia, dan hampir semua kesukaan dia, hingga aku tahu semua kegiatan sehari- harinya. Lelaki itu bernama Kenzo Ayana, aku sering memanggilnya Kenzo. Dia lelaki yang bersifat dewasa dan mungkin hal itu pula yang membuat dia digemari oleh banyak gadis disekolahku. Tapi kebersamaan itu tidak berlangsung lama, karena ayahnya dipindah tugaskan ke luar negeri dan akhirnya dia pun ikut pindah termasuk pindah sekolah. Aku sempat kesal pada semesta, sehingga aku selalu bertanya pada-nya kenapa dia harus pergi begitu saja saat kami berdua telah membuat sebuah kisah klasik yang tak terduga.
***
Dua tahun berlalu aku pun sudah lulus SMK dan meneruskan ke perguruan tinggi sambil bekerja di salah satu perusahaan terkenal di Jakarta. Disitu aku bekerja di bagian keuangan perusahaan. Tapi semenjak dia pergi tiba – tiba hidupku terasa hampa, karena sudah tidak ada sosok lelaki yang aku perjuangkan.
Pada suatu hari, bos perusahaan tempatku bekerja digantikan oleh anaknya, aku pun penasaran siapa yang menggantikan Pak Hartono. Tiba – tiba telpon di meja kerjaku berdering, aku pun langsung mengangkat telpon itu. Aku mendengar suara yang tak asing ditelingaku, suara itu seperti suara Kenzo.
“ Bisakah anda ke ruangan saya sekarang ?“ perintah orang dibalik telpon yang katanya dia adalah bosku yang sekarang.
“ Baik Pak, saya akan kesana sekarang.” jawabku.
Aku langsung bergegas menuju ruangan bosku, seketika langkah kakiku terhenti di depan pintu ruangan itu. Angin sepoi – sepoi bersemilir, jantungku berdebar kencang, entah ada apa dibalik pintu itu. Awalnya aku merasa ragu untuk memasuki ruangan itu, tapi akhirnya aku memberanikan diri untuk memasuki ruangan itu.
Saat aku memasuki ruangan tersebut , betapa terkejutnya aku melihat sosok lelaki yang berdiri dihadapanku.“Ke.. Ke.. Kenzo” ucapku terbata – bata. “Apakah benar kamu Kenzo Ayana ?”.“Iya aku Kenzo, bukankah kamu Alexa ?” Sesaat aku terdiam menatapi Kenzo yang sekarang telah berubah drastis. Dia menjadi lebih cool, dengan pakaian kemeja putih berjas hitam bagaikan seorang model majalah
Dia mengejutkanku ketika aku sedang melamun menatapnya. Apakah dia sosok yang aku cari selama ini ?ucap hatiku. Tanpa berpikir lama dia pun mengajakku makan siang bersama.  Aku merasa heran, namun aku merasa senang dengan tawaran dia. Akhirnya aku menyetujui tawaran tersebut.
Di restoran kami pun berbincang bincang dan tak terasa waktu makan siang  telah berlalu. Dalam waktu sela perbincangan kami berdua, dia mengatakan bahwa dia mau main ke rumahku sore ini sepulang kerja, katanya sih dia kangen sama adik aku yang bernama Ruby, dan aku pun mengizinkannya. Aku terkejut akan ucapan dia, tapi aku merasa senang mendengarnya. Entah kenapa aku rindu candaan dia saat sedang bermain bersama adikku, mereka kalau sudah bersama sudah bagaikan adik dan kakak yang sesungguhnya.
***
Tak terasa jam kerjaku sudah berakhir, tapi aku malah masih terdiam di  bangku kerjaku sambil memikirkan perkataan Kenzo saat makan siang tadi. Aku masih tidak percaya dia hadir kembali di hidupku, tapi aku merasa senang akan kehadirannya saat ini.
“Oh Tuhan.. Apa ini caramu untuk mempertemukan kami lagi ?”ucapku dalam hati.
“Oh... ternyata sudah jam 5 sore. Ahhh tidakkk!! Aku terlambat pulang ke rumah.. Apa Kenzo sudah sampai rumahku?”ucapku sambil melirik jam dinding di sebelah kanan meja kerjaku. Aku pun bergegas pulang ke rumah, tapi ternyata sesampainya aku di rumah, Kenzo belum sampai di rumahku.
Setelah lama aku menunggu Kenzo di ruang tamu sambil duduk membaca majalah, hujan pun perlahan jatuh ke bumi .  Aku mulai khawatir dengan dia karna hujan sudah membesar. Tiba – tiba suara motor terdengar berhenti di depan rumahku dan saat aku melihat keluar dari jendela dekat pintu rumah, aku berharap itu Kenzo yang datang. Dan ternyata benar Kenzo datang dengan motor ninja berwarna merah. Tapi aku merasa kasihan sama dia, karena dia kehujanan dan bajunya basah semua. Tanpa berpikir panjang aku langsung berlari ke kamarku dan mengambil handuk untuk dia.
Tok.. tok.. tok.. suara pintu rumahku pun terdengar, ibuku pun langsung membukakan pintu itu, dia sempat terkejut akan kehadiran Kenzo yang basah kuyup dihadapannya. Tetapi Kenzo langsung bersalaman dengan ibuku, ibuku pun bertanya kepadanya.
“Apa benar ini kamu Kenzo teman anak saya Alexa, yang dulu sering main kesini dan katanya kamu pindah sekolah ke luar negeri ikut kedua orang tuamu ?”
“Iya benar bu.. saya Kenzo teman Alexa yang sering main kesini.”
“Ouh.. ya udah silahkan masuk, ibu mau ke dapur dulu”ucap ibuku sambil mempersilahkan Kenzo masuk. Aku dan ibuku berpapasan di anak tangga, ketika ibuku ingin memberitahuku bahwa Kenzo sudah datang. Kami pun sempat berbincang bincang.
“Alexa, Kenzo sudah datang”ucap ibuku.
“ Iya bu”jawabku.
“ Apa itu handuk untuk dia?”tanya ibuku sambil melirik handuk yang sedang aku bawa.
“Iya bu, ini handuk untuk dia”jawabku.
“Setelah memberikan handuk itu, jangan lupa kamu buatkan teh hangat untuk dia ya..”ucap Ibuku.
“Oke bu..”jawabku.
Setelah selesai berbincang bincang bersama ibuku, aku langsung berjalan menuju Kenzo dan ternyata Kenzo masih duduk diluar rumah, aku pun langsung menghampirinya. Sambil menjulurkan handuk yang aku bawa, aku pun menyuruh dia mengganti pakaian di kamar mandi.
“Aku gak bawa baju ganti Alexa”ucapnya.
“Udah nanti aku pinjamkan baju abang aku, tapi aku minta izin dulu sama ibuku. Oke ?”
“ Oke deh..”
“Masih inget kan kamar mandi dimana ?”ucapku sambil tersenyum kepadanya
“Iyalah”jawab dia.
Aku pun langsung mencari ibuku dan ternyata dia sedang bersama adikku di kamarnya.
“Bu.. Bajunya bang Deska boleh aku pinjamkan gak ke Kenzo ?”
“Ouh..ya udah pinjamkan saja, kasian dia udah basah kuyup kaya gitu.”jawab ibuku. Aku pun langsung bergegas mengambil baju abangku di kamarnya.
Setelah aku mendapatkan baju itu, aku langsung bergegas menuju kamar mandi, dan aku berteriak di balik pintu kamar mandi.
“Kenzo aku taruh bajunya di atas mesin cuci samping pintu kamar mandi ya..”
“Oke. Makasih ya Alexa.”
“Iya sama – sama”jawabku.

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cendekiawan Islam pada zaman Bani Umayyah

Cendekiawan Islam pada zaman Bani Umayyah, antara lain : Sejak jaman dahulu, kemajuan suatu bangsa selalu ditandai dengan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan budaya. Hal ini sudah terbukti dalam sejarah, tercatat bahwa semasa pemerintahan khalifah-khalifah Daulah Umayyah, pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Umayyah baik semasa Daulah Umayyah di Damaskus (661 -750 M) maupun dimasa Daulah Umayyah di Andalusia atau Spanyol (756 -1031 M). Damaskus  yang sekarang menjadi ibukota negara Suriah menjadi saksi sejarah betapa majunya peradaban dan ilmu pengetahuan saat itu. Di Kota Damaskus saatitu banyak didirikan gedung-gedung yang indah. Lingkungan di sekeliling kota juga dibangun dengan tata kota yang sangat teratur. Di kota itu juga dibuat taman-taman kota yang asri, nyaman, dan sedap dipandang mata. Jalan-jalan di Damaskus ditanami pe...

ALIRAN EKPRESIONISME

ALIRAN EKPRESIONISME Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Istilah emosi lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia. Definisi Definisi dari Ekspresionisme ialah kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun sensasi dari dalam yang biasanya dihubungkan dengan kekerasan atau tragedi. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia. Ekspresionisme menjajagi jiwa dan menemukan ` Sturm und Drang’ dan pancarannya keluar merupakan media yang baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain. Salah satu tokoh Ekspresionisme di Indonesia adalah Affandi. Sejarah Seni Lukis Ekspressionisme Penganut paham ekspresionisme memiliki dalil bahwa “Art is an expression of human feeling” atau seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Aliran ini bertalian dengan apa yang dialami ...

Biografi dan Profil Boenjamin Setiawan - Dokter Terkaya Pendiri Kalbe Farma

Biografi dan Profil Boenjamin Setiawan - Dokter Terkaya Pendiri Kalbe Farma Biografiku.com  - Boenjamin Setiawan atau dr. Boen dikenal sebagai seorang dokter sekaligus salah satu pengusaha terkaya di Indonesia. Kekayaannya berasal dari usahanya yang bergerak bidang farmasi/obat-obatan. Beonjamin Setiawan merupakan pemilik sekaligus pendiri PT Kalbe Farma, salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia. Boenjamin Setiawan dilahirkan  pada tanggal 27 September 1933 di kota Tegal, Jawa Tengah. Ia memulai pendidikannnya di SD di Tegal, tamat dari SD, ia kemudian pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di SMP dan SMA. Lulus SMA, Boenjamin Setiawan kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia kemudian lulus sebagai dokter pada tahun 1958. Boenjamin Setiawan kemudian melanjutkan pendidikannya keluar negeri. Universitas yang ia tuju kali ini adalah University of California. Disana ia meraih gelar Ph.D dengan disertasi...