Langsung ke konten utama

Puisi Untuk Ibu Yang Telah Wafat


Penyesalan

Hanya ada duka dari balik kepergianmu
Setelah lama berdiam dalam kesesatan
Kini sadarku telah sadar setelah kehilangan
Engkau berakhir dalam awal kelahiran nuraniku

Penyesalan tak pernah ada guna
Tak mungkin mengembalikan nyawa yang terlanjur melayang
Di setiap tetes air mata yang mengaliri pipi
Hanya sesal yang kurasa menemani

Tidakkah aku malu menjadi anakmu
Ketika aku sakit dan kau selalu merawatku
Ketika engkau sakit, aku hanya sibuk dengan duniaku
Menunda harapanmu hingga asa sirna karena maut

Dimana nuraniku saat terakhir kau meminta bertemu
Namun ego ku mengalahkan kasihku padamu
Kini hanya tinggal penyesalan yang dapat kuhaturkan
Untuk mu Ibu, Maafkan Aku.

Kenangan Tak Terbatas

Aku masih ingat saat engkau berbaring lesu
Mengernyitkan dahi seraya menahan sakitmu
Namun senyum itu mencercah cahaya
Dari balik ketabahan seorang ibu

Bersimpuh hatiku dari haribaan jemari dindu
Dalam nyanyian Tuhan yang mengalir lewat suaramu
Dan sentuhanNya menggapai melalui lembut belaimu
Dan kasingNya merasuk lembut dari setiap cintamu

Ibu, adakah aku ini anak nan durhaka?
Yang tak pernah mampu membalas kebaikan cintamu
Sementara engkau begitu kasih dalam mecintaku
Hingga batas kasih tak terselubung dari segala batas

Bagaimana kawan? Apakah kalian merasakan hal yang sama ketika kehilangan seorang ibu? tentu yang terasa adalah rasa sakit, kehilangan, kesedihan dan seringkali penyesalan atas segala apa yang telah kita lakukan kepada orang tua khususnya ibu dan kita baru sadar justru ketika kita telah kehilangan ibu kita.

Untuk kamu yang masih memiliki Ibu yang menyayangi, Berbaktilah kepada ibumu sebelum Tuhan memanggilnya.

Semoga dengan contoh puisi untuk ibu yang telah tiada dapat menjadikan kita sadar bahwa kita bukanlah apa apa tanpa kasih seorang ibu, Mari menjadi anak yang berbakit kepada Ibu kita agar nanti saat perpisahan itu datang, ada kenangan manis diantara ibu dan anak. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cendekiawan Islam pada zaman Bani Umayyah

Cendekiawan Islam pada zaman Bani Umayyah, antara lain : Sejak jaman dahulu, kemajuan suatu bangsa selalu ditandai dengan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan budaya. Hal ini sudah terbukti dalam sejarah, tercatat bahwa semasa pemerintahan khalifah-khalifah Daulah Umayyah, pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Umayyah baik semasa Daulah Umayyah di Damaskus (661 -750 M) maupun dimasa Daulah Umayyah di Andalusia atau Spanyol (756 -1031 M). Damaskus  yang sekarang menjadi ibukota negara Suriah menjadi saksi sejarah betapa majunya peradaban dan ilmu pengetahuan saat itu. Di Kota Damaskus saatitu banyak didirikan gedung-gedung yang indah. Lingkungan di sekeliling kota juga dibangun dengan tata kota yang sangat teratur. Di kota itu juga dibuat taman-taman kota yang asri, nyaman, dan sedap dipandang mata. Jalan-jalan di Damaskus ditanami pe...

ALIRAN EKPRESIONISME

ALIRAN EKPRESIONISME Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Istilah emosi lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia. Definisi Definisi dari Ekspresionisme ialah kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun sensasi dari dalam yang biasanya dihubungkan dengan kekerasan atau tragedi. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia. Ekspresionisme menjajagi jiwa dan menemukan ` Sturm und Drang’ dan pancarannya keluar merupakan media yang baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain. Salah satu tokoh Ekspresionisme di Indonesia adalah Affandi. Sejarah Seni Lukis Ekspressionisme Penganut paham ekspresionisme memiliki dalil bahwa “Art is an expression of human feeling” atau seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Aliran ini bertalian dengan apa yang dialami ...

Biografi dan Profil Boenjamin Setiawan - Dokter Terkaya Pendiri Kalbe Farma

Biografi dan Profil Boenjamin Setiawan - Dokter Terkaya Pendiri Kalbe Farma Biografiku.com  - Boenjamin Setiawan atau dr. Boen dikenal sebagai seorang dokter sekaligus salah satu pengusaha terkaya di Indonesia. Kekayaannya berasal dari usahanya yang bergerak bidang farmasi/obat-obatan. Beonjamin Setiawan merupakan pemilik sekaligus pendiri PT Kalbe Farma, salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia. Boenjamin Setiawan dilahirkan  pada tanggal 27 September 1933 di kota Tegal, Jawa Tengah. Ia memulai pendidikannnya di SD di Tegal, tamat dari SD, ia kemudian pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di SMP dan SMA. Lulus SMA, Boenjamin Setiawan kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ia kemudian lulus sebagai dokter pada tahun 1958. Boenjamin Setiawan kemudian melanjutkan pendidikannya keluar negeri. Universitas yang ia tuju kali ini adalah University of California. Disana ia meraih gelar Ph.D dengan disertasi...